Jika mengikuti
perkembangan dalam dunia sosial media Indonesia, yang sekarang ini lagi ramai
dibicarakan adalah masalah Setya Novanto dan juga Riza Chalid. Banyak orang
yang menghujat dan marah dengan keduanya, akan tetapi ada pula yang dengan
sekuat tenaga membelanya.
Uniknya, tidak secara
langsung atau di dunia nyata, rata-rata pihak yang pro langsung membombardir
laman fanspage-nya di Facebook dengan mempublikasikan tulisan yang bernada
pembelaan. Walaupun tidak semua, akan tetapi bagi orang yang tidak begitu
mengerti masalah sebenarnya akan termakan mentah-mentah dan terhasut dengan
mudah.
Kali ini, bukan akan
mengomentari kasus dari Setya Novanto atau juga Riza Khalid, akan tetapi ingin berbagai infomasi mengenai cara
pihak-pihak tertentu yang memanipulasi segala hal dan mereka publikasikan di
laman fanspage-nya di Facebook.
Secara umum, Facebook
adalah media sosial yang berfungsi untuk menghubungkan dan sarana berbagi
online secara mudah. Dengan hanya beberapa klik saja, maka kita dapat terhubung
dengan jutaan orang, grup atau komunitas sampai dengan artis-artis terkenal
dunia tanpa harus pergi ke tempat dia/mereka berada.
Tidak hanya itu saja,
sekarang ini Facebook juga digunakan untuk berbagai macam urusan, mulai dari
berjualan secara online sampai dengan berbagi segala informasi dengan siapa
saja. Sayangnya, hal ini justru digunakan oleh sebagian kalangan untuk
memanipulasi fakta yang ada atau dalam bahasa politiknya adalah mempelintir
pernyataan dan kenyataan.
Nah, berkaca dari kenyataan
spt di atas, berikut ini adalah beberapa cara yang rata-rata digunakan oleh
seseorang atau pihak tertentu dalam memanipulasi sesuatu menggunakan Facebook.
Jika
anda tidak berhati2, maka bersiaplah menjadi korban via manipulasi via online
Manipulasi
Kenyataan
Untuk menghindari
pandangan miring dan pernyataan yang tidak mengenakkan akan dirinya, maka
seseorang akan melakukan manipulasi segala hal termasuk pada realita
kehidupannya sendiri. Contohnya saja, hal itu dapat dilakukan dengan mengunggah
foto, video atau juga status yang terlihat bahagia dan glamor, padahal pada
kenyataannya sang pelaku memiliki hidup berbeda dengan apa yang terlihat di
Facebook.
Bahasa
Persuasif
Bahasa persuasif adalah
bentuk klasik yang sangat sering dan mudah digunakan untuk menarik perhatian
orang lain, bahkan di ranah online. Dengan menggabungkan bahasa persuasif yang
digabungkan dengan bahasa-bahasa metafora, hiperbola atau sejenisnya, maka apa
yang diunggah menjadi lebih memiliki ‘nyawa.’
Keakraban
Karena tidak dapat
terhubung atau bertemu secara langsung, maka upaya untuk lebih dapat menjaring
banyak orang agar percaya terhadap dirinya, maka seseorang akan langsung
‘terjun’ dan mengakrabkan diri dengan siapa saja yang mengikuti lamannya.
Walaupun terlihat keakraban yang dilakukan adalah palsu, akan tetapi cara ini
kerap digunakan dan terbukti berhasil.
Bijaksana
Dengan mengunggah
berbagai macam status bijak atau juga foto dan video yang memperlihatkan
bagaimana seseorang must behave all the time, maka secara tidak langsung orang
lain juga akan menilai bahwa yang bersangkutan sangat kredibel dan layak
diikuti. Walaupun pada kenyataanya, kepribadian sang pelaku masih jauh dari
kata kredibel.
Memanfaatkan
Lover dan Hater
Kata siapa lover dan
hater itu hanyalah bumbu saja dalam dunia maya ini. Keberadaan keduanya
merupakan senjata penting yang dapat digunakan oleh manipulator handal dalam
memutarbalikkan fakta dan menggiring opini publik serta menciptakan lapangan
perang bagi keduanya.
Selain 5 cara di atas,
masih ada banyak sekali cara-cara lain yang juga digunakan, akan tetapi dengan
menerapkan kelimanya saja, maka upaya untuk memanipulasi secara massal juga
dapat dengan mudah dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar